Anak adalah karunia Allah yang tidak dapat dinilai dengan apapun. Ia
menjadi tempat curahan kasih sayang orang tua. Namun sejalan dengan bertambahnya
usia sang anak, muncul "agenda persoalan" baru yang tiada kunjung habisnya.
Ketika beranjak dewasa anak dapat menampakkan wajah manis dan santun, penuh
berbakti kepada orang tua, berprestasi di sekolah, bergaul dengan baik
dengan lingkungan masyarakatnya, tapi di lain pihak dapat pula sebaliknya.
Perilakunya semakin tidak terkendali, bentuk kenakalan berubah menjadi
kejahatan, dan orangtua pun selalu cemas memikirkanya.
kejahatan, dan orangtua pun selalu cemas memikirkanya.
Dr. Abdullah Nashih ‘ulwan, dalam bukunya „Tarbiyatul Aulad" menegaskan,
hanya ada satu cara agar anak menjadi permata hati dambaan setiap orangtua,
yaitu melalui pendidikan yang bersumber dari nilai-nilai Islam.
Islam telah memberikan dasar-dasar konsep pendidikan dan pembinaan anak,
bahkan sejak masih dalam kandungan . Jika anak sejak dini telah mendapatkan
pendidikan Islam, Insya allah ia akan tumbuh menjadi insan yang mencintai
Allah dan Rasul-nya serta berbakti kepada orengtuanya.
Upaya dalam mendidik anak dalam naungan Islam sering mengalami kendala.
Perlu disadari disini, betapa pun beratnya kendala ini, hendaknya orangtua
bersabar dan menjadikan kendala-kendala tersebut sebagai tantangan dan
ujian.
Dalam mendidik anak setidaknya ada dua macam tantangan, yang satu bersifat
internal dan yang satu lagi bersifat eksternal. Kedua tantangan ini sangat
mempengaruhi perkembangan anak.
Sumber tantangan internal yang utama adalah orangtua itu sendiri. Ketidakcakapan
orangtua dalam mendidik anak atau ketidak harmonisan rumah tangga. Sunatullah
telah menggariskan, bahwa pengembangan kepribadian anak haruslah berimbang
antara fikriyah (pikiran), ruhiyah (ruh), dan jasadiyahnya (jasad).
Tantangan eksternal pun juga sangat berpengaruh dan lebih luas lagi
cakupannya. Tantangan pertama bersumber dari lingkungan rumah. Informasi
yang yang didapat melalui interaksi dengan teman bermain dan kawan sebayanya
sedikit banyak akan terekam. Lingkungan yang tidak islami dapat melunturkan
nilai-nilai islami yang telah ditanamkan di rumah.
Yang berikutnya adalah lingkungan sekolah. Bagaimanapun juga guru-guru
sekolah tidak mampu mengawasi anak didiknya setiap saat. Interaksi anak
dengan teman-teman sekolahnya apabila tidak dipantau dari rumah bisa berdampak
negatif. Sehingga memilihkan sekolah yang tepat untuk anak sangatlah penting
demi terjaganya akhlak sang anak. Anak-anak Muslim yang disekolahkan di
tempat yang tidak islami akan mudah tercemar oleh pola fikir dan akhlak
yang tidak islami sesuai dengan pola pendidikannya, apalagi mereka yang
disekolahkan di sekolah nasrani sedikit demi sedikit akhlak dan aqidah
anak-anak Muslim akan terkikis dan
goyah. Sehingga terbentuklah pribadi-pribadi yang tidak menganal islam secara utuh.
goyah. Sehingga terbentuklah pribadi-pribadi yang tidak menganal islam secara utuh.
Disamping itu peranan media massa sangat pula berpengaruh. Informasi
yang disebarluaskan media massa baik cetak maupun elektronik memiliki daya
tarik yang sangat kuat. Jika orang tua tidak mengarahkan dan mengawasi
dengan baik, maka si anak akan menyerap semua informasi yang ia dapat,
tidak hanya yang baik bahkan yang merusak akhlak.
Meskipun banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan seorang
anak, orang tua tetap memegang peranan yang amat dominan, sebagaiman sabda
Rasul SAW:
„Setiap anak dilahirkan dalm keadaan fitrah. Kedua orang tuanya lah
yang menjadikannya nasrani, yahudi atau majusi." (Hr.Bukhari).
Dalam mendidik anak orang tua hendaknya berperan sesuai dengan fungsinya.
Masing-masing saling mendukung dan membantu. Bila salah satu fungsi rusak,
anak akan kehilangan identitas. Pembagian tugas dalam Islam sudah jelas,
peran ayah tidak diabaikan, tapi peran ibu menjadi hal sangat penting dan
menentukan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para orangtua Muslim dalam
mendidik anak:
- Orang tua perlu memahami apa yang dimaksud dengan pendidikan anak dan tujuannya.
- Banyak menggali informasi tentang pendidikan anak.
- Memahami kiat mendidik anak secara praktis. Dengan demikian setiap gejala dalam tahap-tahap pertumbuhan anak dapat ditanggapi dengan cepat.
- Sebelum mentransfer ilai, kedua orang tua harus melaksanakan lebih dulu dalam kehidupan sehari-hari. Karena di usia kecil, anak-anak cerdas cenderung meniru dan merekam segala perbuatan orang terdekat.
- Bersegera mengajarkan dan memotivasi anak untuk menghafal Al-Quran. Kegunaannya di samping sejak dini mengenalkan Yang Maha Kuasa pada anak, juga untuk mendasari jiwa dan akalnya sebelum mengenal pengetahuan yang lain.
- Menjaga lingkungan si anak, harus menciptakan lingkungan yang sesuai dengan ajaran yang diberikan pada anak.
No comments:
Post a Comment