بِسْــمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ .
سُبْحَانَ الَّذِيْ أَسْـرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِنَ الْمَسْــجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْـجِدِ الأَقْصى الَّــذِيْ بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ .
سُبْحَانَ الَّذِيْ أَسْـرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِنَ الْمَسْــجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْـجِدِ الأَقْصى الَّــذِيْ بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ .
“Dengan nama Allah Yang Maha Luas belas-Nya lagi Maha Kekal kecitaan-Nya.
Maha Suci Dzat yang telah menjalankan hamba-Nya (Muham-mad) pada waktu sebagian
dari malam hari dari masjid Al Haram ke masjid Al Aqsha yang telah Kami beri
berkah sekelilingnya agar Kami dapat menunjukkan kepadanya sebagian dari
tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Dzat Yang Maha Mendengar
lagi Maha Melihat”.
![]() |
Maulana Mansyur |
1. Nabi Muhammad saw. melihat Jin Ifrit yang membuntuti beliau
dengan membawa obor. Setiap kali beliau menoleh, beliau melihatnya.
Kemudian malaikat Jibril berkata, “Maukah Tuan saya ajari doa yang apabila tuan
membacanya, maka obornya akan padam dan masuk ke dalam mulutnya?” Rasulullah
saw. bersabda, “Baik!”. Lalu malaikat Jibril berkata, “Ucapkan:
اَعُوْذُ بِوَجْهِ
اللّهِ الْكَرِيْمِ وَبِكَلِمَاتِ
اللّهِ التَّمَّاتِ الَّتِيْ لاّ
يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلاَ فَاجِرٌ
مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَآءِ
وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيْهَا
وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَاَ فِى
الأَرْضِ وَمِـنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمِنْ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمِنْ طَوَارِقِ
اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ إِلاَّ طَارِقًـــــا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَّا
رَحْمنُ .
Aku berlindung dengan wajah Allah Yang Maha Mulia dan dengan kalimat-kalimat
Allah yang sempurna yang tidak ada orang yang baik dan tidak pula orang yang
durhaka dapat melampauinya, dari kejahatan apa saja yang turun dari langit dan
dari kejahatan apa saja yang naik ke langit; dari kejahatan apa saja yang masuk
ke dalam bumi dan dari kejahatan apa saja yang keluar dari bumi; dari
fitnah-fitnah di waktu malam hari dan di waktu siang hari; dari bencana-bencana
dari malam hari dan siang hari, kecuali bencana yang datang dengan kebaikan,
wahai Dzat Yang Maha Penyayang!
Setelah Nabi Muhammad saw. membaca doa tersebut, maka jin Ifrit yang
membuntuti beliau jatuh tersungkur dan obornya padam.
Peristiwa di atas memberi pelajaran kepada kita sekalian, bahwa sewaktu kita
sedang melaksanakan tugas, terkadang datang gangguan dari jin yang datang
dengan sendirinya maupun yang disuruh oleh orang lain untuk menggagalkan usaha
kita. Oleh karena itu agar kita selamat dari gangguan tersebut, maka do’a yang diajarkan
oleh malaikat Jibril tersebut perlu kita baca setiap kali kita akan melakukan
tugas.
2. Nabi melihat kaum yang menanam tanaman pada suatu hari dan pada
hari itu pula tanaman tersebut dapat dipanen. Dan setiap kali dipanen,
buahnya kembali lagi seperti semua. Setelah ditanyakan kepada malaikat Jibril
beliau mendapat jawaban bahwa apa yang beliau lihat itu adalah gambaran dari
orang-orang yang berjuang untuk membela agama Allah. Amal baik mereka
dilipatkan gandakan sampai 700 kali. Dalam surat Saba’ ayat 39, Allah swt.
berfirman:
.وَمَآ أَنْفَقْتُمْ
مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهً … الآية .
… Dan barang apa saja yang kamu infakkan (dermakan), maka Allah akan
menggantinya …
3. Nabi Muhammad saw. mencium bau harum. Setelah ditanyakan
kepada malaikat Jibril tentang bau apakah yang tercium oleh Nabi Muhammad saw.
tersebut; beliau mendapat jawaban bahwa bau tersebut adalah bau dari Masyithah
beserta suami dan kedua anaknya yang dibunuh oleh raja Fir’aun dari Mesir yang
mengaku sebagai Tuhan, karena mempertahankan imannya dan mengingkari ketuhanan
Fir’aun.
Masyithah adalah tukang menata rambut dari anak perempuan Fir’aun. Pada
suatu hari, ketika Masyithah sedang menyisir rambut anak perempuan raja
Fir’aun, sisirnya jatuh dan Masyithah mengucapkan:
بِسْمِ اللهِ تَعِسَ
فِرْعَوْنُ
Dengan nama Allah, rugi si Fir’aun.
Mendengar ucapan Masyithah tersebut, maka terjadilah dialog antara anak
perempuan Fir’aun dengan Masyithah sebagai berikut:
· Anak Fir’aun: “Apakah engkau mempunyai Tuhan selain ayahku ?”
· Masyithah: “Ya!”
· Anak Fir’aun: “Apakah engkau berani pernyataanmu ini saya beritahukan
kepada ayahku?”
· Masyithah: “Berani!”
Setelah anak Fir’aun memberitahukan kepada ayahnya tentang pernyataan
Masyithah, maka Masyithah pun dipanggil oleh Fir’aun, lalu terjadi dialog
sebagai berikut:
· Fir’aun: “Apakah engkau mempunyai Tuhan selain aku ?”.
· Masyithah: “Ya, Tuhanku dan Tuhan tuan adalah Allah !”.
Mendengar jawaban tersebut Fir’aun pun menyuruh agar suami dan kedua anak
Masyithah dihadapkan kepadanya. Setelah mereka menghadap, Fir’aun membujuk
Masyithah beserta suaminya agar keduanya meninggalakan agamanya (agama tauhid)
dan mengakui Fir’aun sebagai Tuhan. Setelah bujuk rayu Fir’aun ditolak oleh
keduanya, maka Fir’aun berkata kepada keduanya:
“Jika kalian berdua menolak permintaanku, maka aku akan membunuh kalian
berdua beserta anak-anak kalian!”.
Masyithah menjawab: “Terserah, mana tindakan yang baik menurut tuan terhadap
kami. Dan jika tuan membunuh kami, kami minta agar kami sekeluarga dikubur
dalam satu rumah!”.
Fir’aun berkata: “Baik, permintaanmu akan kami kabulkan!” Kemudian Fir’aun
memerintahkan untuk menyiapkan sebuah wajan besar penuh dengan minyak. Setelah
wajan tersebut dipanaskan dan medidih, anak Masyithah yang besar dimasukkan
lebih dahulu, sedang Masyithah beserta suaminya dan anaknya yang masih berumur
tujuh bulan disuruh menyaksikan, dengan harapan agar Masyithah berubah
pendiriannya. Kemudian suami Masyithah mendapat giliran yang kedua. Setelah
giliran sampai pada Masyithah dan anaknya yang masih menetek, tiba-tiba anak
Masyithah yang masih menetek berkata dengan fasih kepada ibunya: “Janganlah ibu
ragu-ragu untuk mati membela kebenaran; masuklah ke dalam wajan!”. Kemudian
Masyithahpun dilemparkan ke dalam wajan tersebut beserta anaknya.
Dalam ajaran Islam dikenal ada empat orang bayi yang masih dalam gendongan
yang dapat berbicara dengan fasih, yaitu anak Masyithah ini, saksi Nabi Yusuf
as. atas perbuatan Zulaikha, saksi atas kebersihan Kyai Juraij dari perbuatan
zina, dan Nabi Isa as. sewaktu ibunya dituduh oleh orang-oarang Yahudi telah
berbuat zina.
4. Nabi Muhammad saw. melihat kaum
yang membentur-benturkan kepala mereka pada batu sehingga kepala mereka itu
pecah. Dan setiap kali kepala mereka pecah, maka pulih kembali,
lalu mereka benturkan kembali. Pekerjaan tersebutmereka lakukan terus-menerus
tanpa berhenti. Nabi Muhammad saw. mendapat jawaban dari malaikat Jibril atas
pertanyaan beliau, bahwa perbuatan tersebut adalah gambaran dari siksaan yang
akan diberikan di hari kiamat kepada orang-orang yang malas melakukan shalat
wajib dan sering mengakhirkan dari waktunya.
5. Nabi Muhammad saw. melihat kaum
yang pergi berombongan seperti kawanan unta dan kambing yang pergi ke tempat
penggembalaan dalam keadaan telanjang. Hanya kemaluan dan dubur
mereka saja yang tertutup dengan secarik kain. Mereka makan kayu berduri yang
sangat busuk baunya (kayu dlari’), buah zaqqum (buah tetumbuhan yang sangat
pahit) dan bara serta batu-batu dari nereka Jahannam. Malaikat Jibril
menerangkan bahwa kaum tersebut adalah gambaran dari ummat Nabi Muhammad saw.
yang tidak mau membayar zakat, baik zakat wajib maupun zakat sunnat. Allah swt.
sama sekali tidak menganiaya mereka; tetapi merekalah yang menganiaya diri
mereka sendiri.
6. Nabi Muhammad saw. melihat kaum
yang menghadapi dupa potong daging. Yang sepotong daging yang
telah masak dalam sebuah kendil, sedang yang sepotong lagi daging mentah yang
busuk. Kaum tersebut melahap daging mentah yang busuk serta meninggalkan daging
yang telah masak. Kaum tersebut adalah gambaran dari ummat Nabi Muhammad saw.
yang telah mempunyai isteri yang halal dan baik, tetapi mereka mendatangi
pelacur dan tidur bersama pelacur sampai pagi; dan gambaran dari para wanita
yang telah mempunyai suami yang halal dan baik, tetapi mereka mendatangi
laki-laki hidung belang dan tidur bersamanya sampai pagi.
7. Nabi Muhammad saw. melihat kayu yang melintang di tengah jalan,
sehingga tidak ada pakaian atau lainnya yang melewatinya, kecuali kayu tersebut
menyobekkannya. Keadaan tersebut adalah sebagai gambaran dari ummat
Nabi Muhammad saw. yang suka duduk-duduk di jalanan sehingga mengganggu
kelancaran lalu lintas. Setelah menjawab pertanyaan Nabi Muhammad saw. malaikat
Jibril membaca ayat Al Qur’an yang tersebut dalam surat Al A’raf ayat 86 yang
antara lain berbunyi sebagai berikut:
وَلاَ تَقْعُدُوْا
بِكُلِّ صِرَاطٍ تُوْعِدُوْنَ
وَتَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّهِ … الآية .
Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan
menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah ….
8. Nabi Muhammad saw. melihat
orang laki-laki yang berenang di sungai darah dengan menelan batu.
Ini adalah gambaran dari orang yang memakan riba.
9. Nabi Muhammad saw. melihat
orang laki-laki yang mengumpulkan kayu bakar. Laki-laki
tersebut tidak kuat membawanya; akan tetapi jumlah kayu bakar tesebut tidak
dikurangi, melainkan ditambahi. Ini adalah gambaran dari ummat Nabi Muhammad
saw. yang memangku tugas atau jabatan rangkap. Dia tidak mampu menunaikan
amanat-amanat dari tugas-tugas dan jabatan-jabatan tersebut, akan tetapi masih
mau menerima tugas dan jabatan lainnya.
10. Nabi Muhammad saw. melihat
kaum yang mengguntingi lidah dan bibir mereka dengan gunting besi.
Setiap kali lidah dan bibir mereka digunting, maka lidah dan bibir tersebut
kembali seperti sedia kala. Mereka melakukan hal tersebut terus menerus tanpa
berhenti. Ini adalah ibarat dari tukang-tukang khutbah yang menimbulkan fitnah,
yaitu tukang-tukang khutbah dari ummat Nabi Muhammad saw. yang meng-khutbahkan apa
yang mereka sendiri tidak melakukannya.
11. Nabi Muhammad saw. melihat
kaum yang mempunyai kuku-kuku dari logam. Mereka mencakari muka
dan dada mereka dengan kuku tersebut. Ini adalah ibarat orang-orang yang senang
menggunjing (ngrasani-Jw.) orang lain dan melecehkan kehormatan orang lain.
12. Nabi Muhammad saw. melihat
sapi jantan yang besar keluar dari lubang yang kecil. Sapi
tersebut ingin masuk kembali ke dalam lubang tempat ia keluar, akan tetapi
tidak dapat. Ini adalah ibarat dari orang yang mengucapkan omongan yang besar,
kemudian dia menyesalinya, tetapi tidak dapat menarik kembali omongan tersebut.
13. Nabi Muhammad saw. mendengar
panggilan dari arah kanan: “Wahai Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta
kepadamu !”. Nabi Muhammad saw. tidak menjawab, kemudian
malaikat Jibril menerangkan kepada Nabi Muhammad saw.: “Panggilan tadi adalah
panggilan dari orang-orang Yahudi. Andaikata tuan memenuhi panggilan terseubt,
niscaya ummat tuan akan memeluk agama Yahudi!”.
14. Nabi Muhammad saw. mendengar
panggilan dari arah kiri: “Wahai Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta
kepadamu !”. Nabi Muhammad saw. tidak menjawab, kemudian
malaikat Jibril berkata kepada beliau: “Panggilan tadi adalah panggilan dari
orang-orang Nasrani. Seandainya tuan memenuhi panggilannya, niscaya ummat tuan
akan memeluk agama Nasrani!”.
15. Nabi Muhammad saw. melihat
wanita yang terbuka kedua lengan bawahnya dan memakai segala macam perhiasan.
Wanita tersebut berkata: “Wahai Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta
kepadamu !”. Nabi Muhammad saw. tidak menolehnya. Setelah Nabi Muhammad saw.
bertanya kepada malaikat Jibril tentang siapakah wanita tersebut, maka malaikat
Jibril menjawab: “Itulah dunia!; jika tuan memenuhi panggilannya, niscaya ummat
tuan lebih mementingkan dunia dari pada akhirat.
16. Nabi Muhammad saw. bertemu
dengan seorang tua yang mengajak beliau untuk menyimpang dari jalan yang akan
dilaluinya sambil berkata: “Kemari Muhammad !”. Malaikat Jibril
berkata: “Terus lurus Muhammad !”. Nabi Muhammad saw. bersabda kepada Jiril:
“Siapakah dia ?”. Jibril menjawab: “Dia adalah Iblis, musuh Allah, yang
menginginkan agar tuan cenderung kepadanya !”.
17. Nabi
Muhammad saw. bertemu dengan seorang wanita tua di pinggir jalan memanggil Nabi
saw.: “Wahai Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta kepadamu !!”. Malaikat Jibril berkata bahwa
wanita tua itu adalah gambaran dari umur dunia yang tidak lagi tersisa kecuali
seperti sisa umur dari wanita tua tersebut.
Ketujuhbelas
pengalaman yang dilihat oleh Nabi Muhammad saw. selama dalam perjalanan isra’
tersebut adalah memberikan pelajaran kepada kita sekalian bahwa dalam usaha
menuju kebahagiaan yang sejati, kita akan menemui problem-problem yang harus
kita selesaikan dengan sebaik-baiknya menurut petunjuk yang telah diberikan oleh
Allah swt. kepada kita sekalian.
Setelah Nabi
Muhammad saw. selesai shalat berjama’ah dengan arwah para Nabi terdahulu dan
minum susu, maka beliaupun naik kendaraan yang akan membawa beliau ke suatu
tempat yang disebut dengan Mustawan dengan menyinggahi tujuh planet, dengan
dikawal oleh malaikat Jibril dan dua orang malaikat lainnya. Planet-planet yang
disinggahi Nabi Muhammad saw.:
- Planet pertama. Di sini Nabi Muhammad saw. dipertemukan dengan Nabi Adam as. yang ahli dalam bidang pendidikan.
- Planet kedua. Di sini Nabi Muhammad saw. dipertemukan dengan:
- Nabi Isa as. yang ahli dalam bidang kesehatan.
- Nabi Yahya sa. yang ahli dalam bidang pengajaran.
- Planet ketiga. Di sini Nabi Muhammad saw. dipertemukan dengan Nabi Yusuf as. yang ahli dalam bidang ekonomi. Beliaulah yang pernah berhasil menyelamatkan perekonomian dunia sewaktu dilanda oleh paceklik selama tujuh tahun.
- Planet keempat. Di sini Nabi Muhammad saw. dipertemukan dengan Nabi Idris as. yang ahli dalam bidang kerajinan tangan, produksi dan industri. Beliaulah orang yang pertama kali menemukan tulisan dan pakaian berjahit.
- Planet kelima. Di sini Nabi Muhammad saw. dipertemukan dengan Nabi Harun as. yang ahli dalam bidang diplomasi.
- Planet keenam. Di sini Nabi Muhammad saw. dipertemukan dengan Nabi Musa as. yang ahli dalam strategi dan siasat perang.
- Planet ketujuh. Di sini Nabi Muhammad saw. dipertemukan dengan Nabi Ibrahim as. yang ahli dalam pembangunan fisik (beliau adalah pendiri Ka’bah). Dalam pertemuan ini Nabi Ibrahim as. berpesan kepada Nabi Muhammad saw. sebagai berikut: “Muhammad, suruhlah ummatmu memperbanyak tanaman sorga; karena sorga itu tanahnya sangat subur dan luas!” Nabi Muhammad saw. bertanya: “Apakah tanaman sorga itu?” Nabi Ibrahim as. menjawab: Tanaman sorga itu adalah ucapan:
سُبْحَانَ
اللّهِ وَالْحَمْدُ لِلّهِ وَلاَ اِلهَ اِلاَّ اللَهُ وَاللّهُ أَكْبَرُ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Maha suci Allah. Segala puji bagi-Nya. Tiada Tuhan
melainkan Allah dan Allah adalah Yang Maha Besar. Tiada daya untuk dapat
menyingkir dari maksiat dan tiada kekuatan untuk dapat melakukan tha’at,
kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
No comments:
Post a Comment